Hold honesty to get a better future

Islam My Inspiration

www.firdausimaduddin.blogspot.com
Hold the honesty to get a better future
About Me
Replace this with your own description here. Go to "Edit HTML" to change this.

Saturday, January 3, 2015

Transparansi Indah Sebuah Cobaan dan Keimanan
Semua orang telah diciptakan oleh Allah dengan kadar kemampuan universal yang berbeda-beda. Keuniversalan qudroh sesorang terukur dalam segala bentuk aktivitas dan perilaku yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya unsur kesengajaan dan pertimbangan akal pikiran. Dalam aktivitas seseorang, berjalanlah seluruh komponen akal dan perasaan untuk membangun sebuah tindakan yang solid dan teratur guna melahirkan sistem kehidupan yang utuh. Sistem kehidupan tidak  bisa berjalan tanpa adanya konsistensi ilmu, akal budi, dan pergolakan nalar spiritual yang berinteraksi dan terhubung dalam eksistensi ruang dan waktu. Konsistensi seseorang dalam menjalankan segala aktivitasnya memerlukan energi, daya tahan pikiran, dan perasaan dengan mengintegrasikan segenap instrumen alam dan kondisi fisik lingkungan sekitar sampai terwujudnya tindakan dan perilaku yang transparan dan bernilai positif.
          Tranparansi dan konsistensi tingkah laku yang terlihat dalam qudroh seseorang sekali lagi tidak lepas dari sususan dan sistematis penciptaan Sang Maha Kuasa yang memiliki ribuan model dan rancangan yang indah dan terpercaya. Betapa tidak, semua aktivitas yang timbul dalam kehidupan seseorang semuanya memiliki daya uji dan daya ukur yang kuat dengan pendekatan kadar keimanan sang makhluk. Semakin tinggi kadar keikhlasan dan keimanan seseorang maka tinggi pula kadar transparansi cobaan dengan keindahan hikmah yang turut hadir di dalamnya. Keikhlasan dalam berfikir positif yang dikoneksikan dengan prasangka baik serta dengan relevansi jiwa yang bersih menghasilkan kekuatan spiritual yang kokoh dan tahan dengan hasutan semu manusia.
Karakteristik insan kamil tidak akan mencapai kesempurnaan tanpa penguatan paradigma positif yang bersinergi dengan atom-atom emosional seseorang. Paradigma positif dibangun dengan penalaran logis rasionalis dan dibuktikan dengan kaidah teologis, guna mencapai kebenaran yang hakiki. Sedangkan emosi terbentuk dengan serapan dan gesekan atom nurani yang dihasilkan melalui kegiatan alam bawah sadar dan bersifat refleksitas. Sehingga penggabungan paradigma positif dengan atom-atom emosional sangat penting dan perlu untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik. Dalam hal ini pun transparansi cobaan dan ujian perlu diberikan kepada insal kamil dalam perwujudan kadar intensitas keimanannya. Wallahu A’lam

Created in 1 November 2014

0 comments:

Post a Comment