Detik-detik UAS
Waktu tidak berhenti untuk berputar. Semua elemen alam semesta telah bekontruksi dengan ilmiah. Tatkala itupun makhluk-makhluk ciptaan Allah telah tumbuh dan berkembang hingga masa kedewasaan. Tidaklah mudah seseorang menjalankan hak dan kewajibannya sebagai insan yang dituntut dalam melaksanakan berbagai hal, terutama dalam dunia pendidikan. Semua manusia telah diwajibkan untuk menuntut ilmu sedalam-dalamnya seperti kata sebuah mutiara cahaya “tuntutlah ilmu mulai dari lahir hingga ke liang lahat”. Kalimat itu bukanlah perkataan orang biasa menurut orang Islam, melainkan kalimat mutiara yang bersumber dari sang pembawa risalah. Maka melalui pemahaman kalimat tersebut, orang islam khususnya yang berlebel mahasiwa UIN Maliki Malang, telah melaksanakan kewajibannya yaitu belajar dan menimba ilmu setinggi-tingginya. Dan karena akan datang Bulan Desember satu minggu kedepan, mahasiswa UIN Maliki Malang telah disibukkan dengan kegiatan belajar yang super sibuk dengan segala tugas dan praktikum. Berbagai dosen berlomba-lomba untuk memberikan tugas, mulai dari mata kuliah hasub arabi, khat arabi, dan bahasa Indonesia. Ya, tidak heran dan kaget lagi, inilah detik-detik menjelang Ujian Akhir Semester. Tapi masih saja mahasiwa itu tidak sadar dengan statusnya yang sudah maha ditambah siswa jadi mahasiwa, mereka tetap saja mengeluh dengan tugas-tugas itu, tetap saja mereka belum sadar kalau tugas-tugas itu adalah salah satu wasilah untuk mencapai derajat ulul albab.
Berbicara
mengenai Ujian Akhir Semester atau nama kerennya UAS, maka dipastikan
tugas pun numpuk saat menjelang UAS tersebut. Belum lagi yang masih predikat
MABA (Mahasiwa Baru) ditambah predikat warga MSAA (Mahad Sunan Ampe Al-Ali),
mereka harus mempersiapkan Ujian PPBA (Program Pengembangan Bahasa Arab), ujian
mahad dan yang terakhir ujian akhir semester perkuliahan reguler. Sungguh banyak dan berat cobaan seorang
mahasiwa bukan?, benar sekali. Maka mau tidak mau, kita sebagai mahasiswa harus
lebih sadar dan mandiri untuk menyambut UAS itu, tidak ada lagi kata ah
males, ah capek, ah dan lain-lain. Karena esensi dari sebuah ujian adalah
suatu tantangan yang harus kita hadapi dan taklukan karena itu salah satu jalan
untuk menuju sebuah kesuksesan. Ada pepatah mengatakan bahwa bukan belajar
untuk ujian tapi ujian itu untuk belajar. Di dunia ini tidak ada orang yang tanpa
berusaha dan berdoa itu tiba-tiba langsung bisa sukses, itu mustahil. Oleh
sebab itu, kita selaku manusia terlebih lagi mahasiswa yang punya akal dan
perasaan, kita harus selalu berusaha dan berdoa serta kita tunjukkan bahwa kita
benar benar mahasiswa yang bisa mandiri, ujian tidak curang dan tentunya dapat
membanggakan orang tua kita kelak. Amin ya robbal ‘alamin. Wallahu a’lam
bishowab
20 November 2014
0 comments:
Post a Comment