Sebuah Pergerakan Baru
Waktu itu, malam dengan keramaian suara kendaraan
bermotor saling melintas di belakang gerbang. Setelah isya tepatnya, ku
langkahkan kaki, ku luruskan niat hanya untuk sebuah pengalaman baru. Dengan
perasaan tidak sepenuh hati, tetap saja kaki ini ku paksakan untuk pergi
kesana. Tak sendirian, aku ditemani banyak teman, teman seperjuangan.
Sebenarnya pikiran ini masih bingung dan khawatir dengan organisasi yang akan
aku ikuti ini, jiwaku terasa ingin mendesak pikiranku untuk tidak hadir dalam
acara ini. Tapi, apaboleh buat keaadanlah yang membuatku harus menjalaninya.
Malam
ini, 19 Desember 2014, adalah sebuah malam pertama untukku di sebuah organisasi
ekstra kampus yang diberi lebel PMII dalam acara MAPABA XXI rayon ibnu aqil.
Dalam acara diklat selama 2 hari, peserta di beri materi tentang sesuatu yang
terkait dengan PMII. Mulai materi analisis diri, ke-PMII-an, nilai dasar
pergerakan, aswaja, dan yang terakhir adalah tentang keindonesiaan. Pemateri
pun berasal dari mahasiswa-mahasiswa yang menurutku cukup handal dan
berkompeten. Terutama dengan pemateri Nanang Maashobirin, beliau sangat pandai
dalam menyampaikan materinya yaitu terkait keaswajaan yang ada dalam PMII. Dari
pemateri-pemateri yang ada, menurut saya beliaulah yang sangat memiliki
nilai-nilai berkarakter tersendiri.
Dari segi pemikiran, spiritualitas, dan
kecakapan, beliau dapat menguasai ketiga nilai tersebut. Mulai dari pemaparan
materi mengenai keaswajaan hingga mengolaborasikannya dengan sejumlah
pengetahuan yang ada seperti dalam konteks sains, budaya, agama dan lain lain.
Semua berjalan secara teratur. Beliau memberikan kita sejumlah konsep dan
gagasan baru dalam berbagai hal. Seperti beliau menjelaskan kepada kita arti
modern sesungguhnya dalam prespektif islam. Modern dalam prespektif islam
adalah quranisasi bukan westernisasi atau yang lain. Maksudnya, quranisasi
adalah sejauh mana kita memberdayakan akal dan pikiran kita untuk mengkaji
Al-Quran lebih dalam lagi, karena pada hakekatnya semua yang belum dan telah
terjadi di bumi ini telah tertulis dan dijelaskan dalam Al-Quran. Maka, inilah
arti modern sebenarnya dalam prespektif islam. Beliau juga banyak bercerita
mengenai sejarah yang terjadi di masa lampau, baik sejarah islam maupun sejarah
Indonesia.
Setelah
materi demi materi telah disampaikan, maka tibalah acara inti dari diklat ini
yaitu baiat. Pada malam minggu, kami MABA dibaiat secara bersama-sama dengan
indahnya malam yang bersinar dengan bulan-bulannya. Awalnya dengan perasaan takut
dan gelisah, kami tetap jalani dengan ikhlas dan senang tanpa perasaan bosan.
Setelah proses baiat, kami pulang ke MSAA. Salam PMII rayon ibnu aqil!.
0 comments:
Post a Comment