Sugesti Pikiran, Percayakah?
Sudah kurang lebih lima bulan berjalan, yang awalnya
masih jadi MABA (Mahasiswa Baru) UIN Maliki Malang, kini telah menjadi mahasiwa
yang akhirnya menikmati IP kuliah juga. Perjalanan waktu yang kian cepat, awal
semester satu tak terasa sudah terlampaui dengan cukup khawatir dan
menegangkan. Ujian demi ujian terselesaikan dengan cukup rumit dan memusingkan,
kuliah demi kuliah terlaksana walau dengan izin yang cukup militan. Perjalanan
kuliah semester satu tentunya tidak berjalan dengan mulus, banyak rintangan dan
hambatan yang menghadang, banyak acara dan aktivitas yang datang silih
berganti. Mulai dari acara MSAA UIN Maliki Malang, organisasi, lomba di luar
kota dan lan sebagainya. Tapi, semua itu tidak menjadi masalah dan penghalang
yang dominan terhadap mimpi-mimpi yang telah tertulis dalam memori otak dan
hati. Cukuplah hati ini berkata ‘ya!, aku bisa’ itulah sepenggal kalimat yang
selalu terbesit dalam hati. Suatu kebenaran bahwa suatu keberhasilan itu
tergantung seberapa doa dan usaha yang kita lakukan, akan tetapi di antara doa
dan usaha itu terdapat stimulasi lain yang kuat yang menjadikan suatu mimpi
atau yang lain terwujud.
Dalam
mecapai suatu mimpi atau program, maka kita dituntut untuk dapat memahami dan
menguasai stimuluasi-stimulasi yang dapat menjadikan impian atau program kita
terwujud. Apa itu? Yang pertama, kita telah mengetahui stimulasi usaha yang
maksimal yang menjadi peran penting dalam keberhasilan suatu impian atau
program. Seberapa kuat dan berat impian kita, maka jalan untuk mencapainya pun
tidak mudah dan tidak dicapai hanya dengan bersantai-santai. Perlu adanya usaha
yang keras pula untuk mencapainya. Karena dua komponen tersebut memiliki
frekuensi dan tarikan yang selaras. Dengan usaha yang maksimal tentunya hasil
yang akan kita capai nanti akan maksimal dengan izin Allah. Jika kerjaan kita
hanya tidur dan tidur, apakah mungkin semua impian kita akan terwujud?, tentu
tidak. Jadi, seberapa kuat apapun impian kita maka harus kita imbangi dengan
usaha yang kuat pula. Yang kedua adalah doa, manusia tidak diciptakan untuk
hidup sendiri dan tidak mampu untuk melakukan sesuatu dengan sendirinya, karena
manusia hanyalah seorang makhluk yang lemah di muka bumi ini. Maka, tidak patut
jika manusia itu congkak dan selalu membangga-banggakan dirinya. Karena semua
itu hakikatnya terdapat stimulasi doa yang harus dihantarkan kepada sang
pencipta. Stimulasi doa memiliki peran yang penting pula dalam keberhasilan
suatu impian, bahkan lebih kuat daripada stimulasi usaha. Karena doa mengandung
berbagai unsur religius yang dahsyat dalam kehidupan. Partikel-partikel doa
membuat sang da’i berharap dan merasa rendah terhadap sang penentu
segala sesuatu, sehingga setelah berdoa timbullah perasaan tawakkal dan
yakin atas usaha yang tekah dilakukan, kita tidak merasa khawatir lagi dengan
apa yang kita usahakan, yang nantinya membuahkan rasa ikhlas atas segala
sesuatu. Kemudian yang terakhir adalah stimulasi sugesti pikiran. Kenapa harus
stimulasi pikiran?, karena sudah banyak terbukti bahwa sugesti pikiran memiliki
kekuatan yang jarang dirasakan oleh kebanyakan orang. Tak banyak orang mengerti
dan memahami bahwa sugesti pikiran dapat menentukan langkah yang akan kita
tempuh dalam mencapai impian kita. Betapa tidak, jika kita terserang virus
malas maka sugesti pikiran itulah yang hakikatnya mendorong kita untuk melawan
virus malas tersebut, tentunya jika sugesti kita adalah sugesti positif. Tapi
sebaliknya jika sugesti kita negatif, maka hasil yang kita dapatkan pun
negatif. Seperti kata orang bijak, bahwa kata adalah doa. Artinya, bahwa sebagian
besar yang kita ucapkan lewat mulut kita adalah doa dan sebenarnya itu adalah
sugesti pikiran kita yang keluar dari otak kita. Jadi, tinggalkan kata-kata
jelek dan menggantinya dengan kata-kata yangg baik. Stimulasi yang terkahir ini
juga penting dalam keberhasilan impian kita. Stimulasi inilah yang memang harus
diakui kekutannya dalam kehidupan.
Berdasarkan
keterangan terebut, diketahui bahwa terdapat tiga stimulasi yang harus kita
lakukan jika kita menginginkan keberhasilan dalam semua impian kita. Yaitu
stimulasi usaha, doa, an sugesti pikiran. Karena ketiga unsur tersebut memiliki
ikatan yang saling berhubungan. Konsep sederhananya adalah setelah kita usaha,
maka kita harus selalu berdoa tidak hanya mengandalkan usaha saja dan selalu
menyugesti pikiran kita agar selalu berfikiran positif terhadap segala hal.
Dengan itu semua in sya Allah impian kita akan terwujud. Seperti yang saya
lakukan sewaktu awal menginjakkan kaki di gerbang perkuliahan, target saya
mencapai IP 4.00 dan minimal IP 3.80 dalam setiap semester, dan saya selalu
melakukan ketiga unsur stimulasi tersebut
dan akhirnya saya dapat merealisasikan salah satu impian saya yaitu IP
4.00 cumloude di semester satu.
0 comments:
Post a Comment